Ini Yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Masin

Join Telegram Akak Pesan Di Bawah Untuk Mudahkan Carian Artikel

Telegram logo png, Telegram logo transparent png, Telegram ...

Ini Yang Terjadi Jika Air Laut Tidak Masin

Air laut merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Khusus untuk air laut, sebagian kita mungkin sering bertanya, mengapa rasanya bisa begitu masin dan berbeda dengan air jenis lain?

Sebagian berpikir, andai saja air laut berasa tawar, maka akan lebih bermanfaat untuk dikonsumsi. Karena tidak bisa dipungkiri jika saat ini dunia mengalami krisis air bersih yang layak minum. Banyak sungai yang tercemar dan membuat manusia susah mencari air.

Namun, pemikiran tersebut tidak benar adanya. Karena Allah SWT menciptakan masinnya air laut bukan tanpa alasan.  Ada hikmah luar biasa dibalik proses alam ini. Bahkan bahaya besar mengintai makhluk ketika rasa air laut tidak masin. Sebenarnya apa yang akan terjadi?

Perkara air laut ternyata tidak luput dari pembahasan Allah SWT dan sudah tertulis dalam Alquran. Ini menjadi bukti, bahwa Allah tidak  main-main dalam proses penciptaan semua makhluk-Nya.

“Dan tidaklah sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain masin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu pakaip, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).

Salah satu bahaya yang akan menimpia makhluk ketika air laut tidak masin adalah tempat ini akan menjadi pusat dari segala macam bentuk wabah penya kit.  Tentu ini akan mengan cam keselamatan penduduk dunia, mengingat luas lautan lebih besar dibanding daratan. Mengapa bisa demikian?

Salinitas (kadar garam) laut berfungsi untuk mensterilkan air, sehingga mence gah terjadinya pembu sukan, dan perkembangbiakan penya kit. Kalau tidak demikian niscaya laut menjadi menjadi pusat (markas) yang baik bagi wabah dan penya kit yang menyebar ke seluruh negara dan bangsa.

Sekilas mari mengingat tragedi Tsu na mi yang terjadi pada 2004 silam. Ada begitu banyak korb4n jiwa yang mening gal dalam tra gedi tersebut. Sebagian ditemukan, namun tidak sedikit pula yang ikut terseret menuju lautan dan samudera yang luas. Bagaimana jadinya jika air laut rasanya tawar? Jika air laut tidak masin, maka jena zah ini justru akan menjadi wabah penya kit karena mengalami pembus ukan. Wallauhualam.

Selain itu, asinnya air laut juga memberika hikmah luar biasa lainnya. Jika air laut tidak masin, niscaya akan menyulitkan dunia transportasi air. Namun, bagaimana bisa?

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung,” (QS. Asy-Syuuraa ayat 32).

“Kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia,” (QS. al-Baqarah: 164).

“Masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.” (QS. Faathir: 12).

Laut dan transportasi menjadi bagian yang memukau. Allah SWT menjelaskan tentang laut dan dihu bungkan dengan kapal-kapal sebagai alat transportasinya. Jika ini tidak istimewa, mengapa Allah tidak menyebut sungai dan alat transportasinya? Karena keistimewaannya inilah  maka Allah menyebutkannya di dalam Alquran.

Ternyata ini ada kaitannya dengan masinnya air laut. Hal ini bisa dibuktikan dari proses pembuatan ais krim. Jika melihat proses membuat ais krim, maka akan ditemukan bahwa pembekuan ais krim dengan menggunakan ais saja tidak cukup, karena ais tidak dapat mendinginkan hingga di bawah 0 (nol) derajat celcius.

Untuk itu,  para pekerja mencampurkan garam ke dalam ais , sehingga membentuk campuran cairan masin yang meleleh pada derajat di bawah nol derajat (yang perlu diperhatikan bahwa pendinginan dengan cara ini yaitu peningkatan konsentrasi garam tidak dapat dilakukan sampai suhu di bawah 12 derajat celcius). Dan pengamatan sederhana ini termasuk hal yang penting yang terjadi di perairan laut.

Danau dan sungai dapat membeku dimusim dingin. Tapi, laut tidak. Salah satu penyebab utamanya adalah laut memiliki air yang masin. Kandungan garam di air laut menurunkan titik bekunya. Maka keberadaan kadar garam di laut ini membuat air laut baru membeku pada derajat di bawah 0 (nol) derajat, suatu hal itu yang memungkinkan air laut tetap mengalir/tidak beku (karena ia cair) pada derajat kurang dari 10 derajat.

Jadi, suhu musim dingin rata-rata tidak mampu membekukan air laut. Sehingga hal itu memudahkan pelayaran pada musim dingin pada waktu yang lebih lama (karena air laut tidak membeku pada suhu di bawah nol derajat). Wallauhualam, hanya Allah lah pemilik ilmu pengetahuna. Tidak satupun di muka bumi yang diciptakannya tanpa hikmah, begitu indah, dan tanpa celah. Terimakasih sudah membaca.

Sumber : infoyunik

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*