Dosa Yang Akan Tetap Mengalir Walaupun Kita Sudah Tiada

Join Telegram Akak Pesan Di Bawah Untuk Mudahkan Carian Artikel

Telegram logo png, Telegram logo transparent png, Telegram ...

Dosa Yang Akan Tetap Mengalir Walaupun Kita Sudah Tiada

Kebahagian manusia amat mudah melakukan perbuatan dosa dalam kehidupan sehari-harian. Kerana seringnya dilakukan, tindakan tersebut terkadang dianggap biasa sehingga tidak terasa seperti dosa. Padahal dosa bukanlah perkara yang boleh dibawa main-main. Balasannya mutlak nera ka yang sudah disiapkan Allah SWT bagi hamba-Nya yang ingkar. Ternyata, setelah mening gal tanggungjawab terhadap dosa mak siat yang pernah dilakukan tidak terputus begitu saja.

Selama perbuatan mak siat tersebut masih berdampak dan berpengaruh kepada orang lain, maka dosanya akan tetap mengalir kepada pelakunya meskipun Ia sudah mening gal. Apakah dosa-dosa tersebut? Berikut ulasannya.

Jika biasanya kita mengenal amal jariyah yang pahalanya mengalir meskipun sudah mening gal, maka ada juga dosa jariyah yang di janjikan Allah SWT akan diterima manusia. Saat sudah mening gal, seseorang akan tetap mendapatkan dosa kerana perbuatannya semasa di dunia masih berpengaruh buruk terhadap orang lain.

Padahal di alam barzah manusia sangat menginginkan limpahan pahala sebagai pertolongan mereka menunggu hari kiamat. Namun kerana dosa jariyah ini mereka justeru harus menanggung dosa-dosa yang dilakukan orang lain, akibat pengaruh atas tindakan mak siat yang pernah Ia lakukan semasa hidup.

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang ma ti dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

Lantas apa saja dosa yang akan terus mengalir ini?

1. Menjadi Pelopor Mak siat

Pelopor merupakan orang yang pertama melakukan suatu tindakan sehingga yang lain turut mengikuti. Pengikutnya bersedia meniru baik dengan paksaan maupun tanpa diminta sama sekali. Kondisi ini akan sangat bagus jika menjadi pelopor untuk tujuan yang baik. Namun bagaimana jika menjadi pelopor mak siat?

Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu kerana ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.” (HR. Muslim).

Orang yang menjadi pelopor ini sama sekali tidak mengajak orang di lingkungannya untuk berbuat mak siat serupa. Ia juga tidak memberikan motivasi kepada orang lain untuk mengikutinya. Namun kerana perbuatannya ini Ia berhasil menginsipirasi orang lain melakukan mak siat serupa. Itulah mengapa anak Nabi Adam, Qabil, yang menjadi orang pertama yang membu nuh manusia harus bertangungjawab atas semua kasus pembu nuhan di alam ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada satu jiwa yang terbu nuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membu nuh akan mendapatkan dosa kerana pertumpahan da rah itu.” (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).

Tidak bisa dibayangkan, bagaimana dosa yang akan ditanggung pelopor dan pendesign rok mini, baju you can see, penyebar video prn0 dan masih banyak tindak mak siat lainnya. Sebagai pelopor dosa mereka akan terus mengalir hingga hari kiamat kelak.

2. Mengajak Orang lain Melakukan Kesesatan dan Mak siat

Berbeda dengan pelopor yang hanya menginspirasi orang lain, orang yang satu ini dengan nyata mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan tindakan mak siat. Merekalah merupakan juru dakwah kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan kemak siatan. Dalam Alquran Allah SWT menceritakan bagaimana orang ka fir kelak akan menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa orang-orang yang juga mereka sesatkan.

“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).”(QS. an-Nahl: 25)

Ayat ini memiliki makna yang sama dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Contoh mudah terkait hadist ini adalah orang-orang yang menjadi propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak masyarakat untuk berbuat kesyirikan dan bid’ah.

Merekalah para pemilik dosa jariyah, lantas bagaimana dosa mereka? Selama masih ada manusia yang mengikuti apa yang mereka serukan, maka selama itu pula orang ini turut mendapatkan limpahan dosa, sekalipun dia sudah diku bur tanah. Termasuk juga mereka yang mengiklankan mak siat, memotivasi orang lain untuk berbuat dosa, sekalipun dia sendiri tidak melakukannya, namun dia tetap mendapatkan dosa dari setiap orang yang mengikutinya.

Semoga kita lebih berhati-hati dalam bertindak, dan lebih banyak melakukan amal soleh dibanding dosa-dosa mak siat. Kerana hidup tidak hanya semata-mata di dunia lalu selesai ketika sudah mening gal. Namun perjalanan masih panjang untuk menuju kehidupan yang kekal abadi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*